Minggu, 08 Mei 2011

Langkat

Dibawa ke Ranah Hukum

Soal Pemotongan Insentif Bides
LANGKAT- Meski sudah terbukti dan menyalahi aturan berlaku, namun sampai kini, pelaku pemotong dana insentif Bidan Desa (Bides) Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Dinas Kesehatan Langkat, berinisial T, belum juga mendapat hukuman ataupun tindakan tegas dari instansi terkait.
Kadiskes Langkat Drg Herman Sadeck ketika ditemui Kamis (5/5) menerangkan, pihaknya sangat hati-hati mengambil tindakan terhadap pelaku. Sebelum pihaknya meminta penjelasan terhadap bersangkutan, dia belum bisa memutuskan hukuman atau sanksi terhadap pemotong dana insentif tersebut.
“Kita sangat hati-hati soal itu, kita tidak bisa langsung memberikan hukuman sebelum bersangkutan memberikan jawaban terkait pemotongan yang dilakukannya. Untuk itu, kita masih me nunggu bersangkutan untuk hadir ke kantor Dinkes Langkat,” ujarnya.
Di singgung soal dugaan keterlibatan instansinya turut serta melakukan pemotongan, Sadeck membantah adanya keterlibatan dia dalam kasus pemotongan insentif bides tersebut. Malah, orang nomor satu di Dinkes Langkat ini, mengaku telah memergoki pelaku dengan mengutus anak buahnya.
“Anak buah saya yang memergoki pelaku saat melakukan pemotongan di rumah makan,” kata Sadeck.

Karo

Eksekusi Dihadang Aksi Telanjang


Eksekusi Dihadang Aksi Telanjang
PROTES: Keluarga tereksekusi mencoba menghalau petugas saat pelaksanaan eksekusi di Juma Deleng Desa Sempa Jaya Kecamatan Berastagi, kemarin (5/5).//iwan tarigan/sumut pos
KARO- Walau pun pihak tereksekusi, K Purba bersama puluhan anggota keluarganya melakukan perlawanan fisik dan menggelar aksi telanjang, di depan  petugas, namun proses eksekusi lahan di Jalan Jamin Ginting, Desa  Sempa Jaya, tetap dilaksanakan.
Jurusita PN Kabanjahe dibantu aparat keamanan Polres Karo dibawah komando Kabag OPS Kompol Zulkifly, Kasat Intel AKP Hery dan Kapolsekta Berastagi, Kompol Sufyatno, berhasil melaksanakan eksekusi yang ketiga kali atas objek perkara sebidang tanah seluas 227 meter dan sebidang tanah perladangan 7000 meter di Juma Deleng Desa Sempa Jaya Kecamatan Berastagi, Kamis (5/5).
Sebelumnya beberapa waktu lalu,  pihak tereksekusi  telah melakukan  perlawanan untuk menggagalkan eksekusi, sehingga petugas jurusita PN Kabanjahe dua kali mengalami kegagalan melaksanakan eksekusi atas objek perkara perdata tersebut.

Taput

Mahasiswa Medicom Ditemukan Tewas di Jurang

10:06, 07/05/2011
Mahasiswa Medicom Ditemukan Tewas di Jurang

SIANTAR- Jenazah Lailan Nazly br Napitupulu (19) yang ditemukan warga di kawasan jurang di jalan umum Sipintu-pintu, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara diboyong ke Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih pada Jumat (6/5) sekira pukul 15.00 WIB. Kehadiran jenazah ke instalasi forensik ini juga di ikuti dengan kedatangan keluarganya dari Kota Medan, Siantar dan Porsea.
Mahasiswi semester II kampus Medicom Kota Medan yang ngekos bersama kakaknya di kawasan Jalan Rela Medan terakhir kali berangkat dari rumah kos Kamis (7/4) pagi. Belum diketahui pasti apa sebab kepergian korban hingga tidak pulang, namun menurut kerabatnya yang ada di Instalasi Forensik sebelum meninggalkan rumah korban terlebih dahulu cek-cok dengan Kenny br Napitupulu, kakaknya.
“Yang saya tau dia pergi sejak tanggal 7 April lalu. Tidak diketahui kemana perginya dan sebelum pergi katanya sempat ribut dengan kakaknya,” kata seorang kerabat korban yang tidak menyebutkan namanya.
Berangkatnya mahasiswi asal Desa Parparea, Kecamatan Porsea, Kabupaten Tobasa ini dari rumah kos tersebut ternyata untuk yang terakhir kalinya. Sebab setelah itu korban tidak diketahui kabar beritanya. Pihak keluarga juga sempat melakukan pencarian dan melaporkan masalah tersebut ke polisi, namun tetap di temukan.

Syamsul dicopot biar tenang menghadapi proses hukum

Syamsul Arifin (Foto:maubilangapa.com)



MEDAN-Pencopotan Syamsul Arifin, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara, yang dilakukan DPP Partai Golkar untuk mempermudah proses peradilan yang saat ini sedang dijalani oleh Gubernur Sumatera Utara nonaktif tersebut.
“Keputusan yang diambil DPP (Partai Golkar), untuk menggantikan Syamsul Arifin, sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut, sudah pasti sesuai mekanisme dan ketentuan yang diambil oleh DPP,” kata Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar, Ir Akbar Tanjung pada Sumut Pos Sekretariat Partai Golkar Sumut Jalan Wahid Hasyim Medan, kemarin (7/5).
Dikatakan Akbar, reaksi dan tanggapan dari kader soal pencopotan Syamsul Arifin sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut dianggap biasa saja. “Itu bentuk dari dinamikan dan demokrasi yang ada di partai politik. Tapi reaksi atas pencopotan itu baik dari kader pendukung ataupun yang bersangkutan harus tetap mendukung mekanisme yang telah berjalan,” tegas Akbar Tanjung.
Akbar juga mengatakan reaksi pencopotan Syamsul Arifin akan disampaikan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ir Abu Rizal Bakrie.

Sabtu, 07 Mei 2011

Medan : Penganiayaan Masfar Sikumbang


MEDAN-(Krataon TV)
Peristiwa penyiraman soda api ke tubuh Ir Masfar Sikumbang, Selasa 26 April lalu, belum juga menunjukkan titik terang. Polisi kesulitan mengungkap pelaku penganiayaan PNS di Pemprov Sumut tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Raden Heru Prakoso menjelaskan, Polresta Medan masih mendalami keterangan sembilan saksi penyiraman soda api tersebut.
“Masih sembilan orang saksi yang kita periksa,” tandas Heru.
Sementara, Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga mengatakan telah memeriksa satu lagi saksi terkait kasus penyiraman soda api terhadap Masfar. “Satu lagi sudah kita periksa sebagai saksi,” kata Tagam, tanpa  memberitahukan nama saksi yang diperiksa Sementara itu, dari Mapoldasu dikabarkan, petugas Poldasu berhasil mengamankan RS dan KH yang diduga terlibat atau mengetahui penyiraman soda api kepada Masfar. Kedua orang tersebut kemudian diserahkan kepada Polresta Medan.
“Ada dua orang diamankan di ruang Jahtanras Dit Reskrim Poldasu. Tapi untuk menjalani pemeriksaan, keduanya diserahkan ke Polresta Medan,” ujar seorang sumber di Mapolda Sumut, kemarin (6/5).
Hingga tadi malam, belum diketahui peran keduanya dalam penyiraman soda api ke tubuh Masfar. Bahkan, AKBP Raden Heru Prakoso belum mengetahui kalau keduanya sudah diamankan pihak kepolisian. “Belum ada,” ucapnya.

Jumat, 06 Mei 2011

Simalungun:Segera Ganti Kepsek, MTS Binaul Iman

Dua orang tua siswa sekolah MTS Binaul Iman Jalan Anjangsana Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun mengaku keberatan mengenai pengutipan pada siswa kelas III seperti biaya Ujian Nasional (UN) sebesar Rp 30 ribu per siswa dan ketentuan melunasi uang sekolah hingga bulan Juni 2011.


 Bendahara MTS Binaul Iman, Neni saat dikonfirmasi melalui pesan singkat justru mempertanyakan apakah karena ada dana BOS, maka para siswa tidak dibebankan uang komite. Dia juga mengaku hanya mengutip uang komite sekolah per bulannya yakni Rp 20 ribu, dan anak yatim tidak dibebankan biaya.

Biaya lainnya yang memberatkan adalah pengutipan kepada orang tua untuk menambah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) karena sekolah untuk tahun 2011 hanya menerima Rp 3,5 juta. Setelah dimusyawarahkan, orang tua siswa diminta bantuan sebesar Rp 70 ribu. Namun, sekolah belakangan  mengubah secara sepihak hingga Rp 125 ribu. Kedua orang tua siswa ini mengadu, penambahan ini hanya disampaikan melalui surat tembusan secara mendadak, dan tanpa melalui rapat

Minggu, 01 Mei 2011

Medan: Beritakan Korban Penganian Rahudman Harian Top Kota Tutup




MEDAN-(Kraton TV)
Harian Top Kota diduga korban tekanan oknum tertentu. Indikasinya, diduga terkait pemberitaan penganiayaan sadis yang dialami Musfar.  Soalnya orang yang menganiaya tak lain adalah pejabat nomor satu di Kantor Walikota Medan, Rahudman Hrp                                   
Sehari setelah dianiaya Rahudman di rumah dinas walikota Medan di Jalan SUdirman, Musfar disiram pake soda api oleh dua orang tak dikenal (OTK). Kasus ini dilaporkan istri Yusfar ke Polresta Medan. Kapoltabes sendiri saaat dikonfirmasi wartawan, Jumat (29/4) malam, menegaskan kalau personilnya telah membentuk tim mengejar pelaku penyiraman Musfar dengan soda api. Dan, menyelidiki siapa dalang penganiayaan berat hingga dirawatnya Musfar secara intensif dan disebut butuh operasi sebanyak 10 kali.
Soal tutupnya Harian Top Kota disebabkan keberanian semua kru membongkar kasus ini, diinformasikan resmi sejak Minggu (1/5). Atas perintah pimpinan umum koran tersebut, malam ini segenap karyawan/karyawati Harian Top Kota rapat di kantor mereka di Jalan HM Yamin Medan.
“Sesuai perintah pimpinan, sejak besok Harian Top Kota dinyatakan tutup,” terang sumber layakn dipercaya.
Memang, akibat pemberitaan soal penganiayaan berat yang dialami Musfar, petinggi redaksi Harian Top Kota nyaris tak lepas dari ancaman. Sejumlah rekan baik sesama jurnalis maupun di instansi Pemko Medan, meminta pimpinan redaksi koran paling berani di Sumut itu untuk hati-hati. Hal yang sama, dibenarkan pimpinan redaksi medankoma.com, Hasiholan Siregar.
“Telepon gelap pakai private number udah nggak kehitung. Mulai ancaman halus meminta saya hati-hati, sampai mengatakan satu peluru senjata api harganya masih terjangkau dan sebagainya,” kata Hasiholan yang ditemui di tempat                                                     terpisah.
Ditanya apakah ancaman keselamatan jiwa ini telah dilapor ke polisi, kata Hasiholan, sepertinya akan mempersulit diri sendiri. Apalagi yang dilaporkan juga pakai nomor tak dikenal. Hanya saja, kata dia, indikasi ancaman datang dari orang suruhan siapa akan dicari lebih tahu.
“Kita serahkan sama Allah aja.,’ pungkasnya.(saodah)

Sabtu, 30 April 2011

Indra Giri Hulu :21 Terdakwa Kasus Korupsi di Rutan Rengat


Inhu-(Kraton TV)
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Rengat biasanya mulai sepi dari pembezuk. Namun sejak Rabu (27/4) petang tidak lagi. Rutan dipenuhi pengunjung, yang tak lain akibat ditahannya 21 mantan pejabat Inhu.
Ketika RPG, Kamis (28/4) siang bertandang ke Rutan Rengat, di areal parkir terlihat puluhan mobil. Mulai dari mobil pribadi mewah hingga mobil dinas di lingkungan Pemkab Inhu. Begitu juga di areal parkir sepeda motor.

Belum sampai di dalam Rutan, di sekitar pintu masuk terlihat beberapa pembezuk masih duduk dan berdiri di teras. Beberapa sipir berseragam dan berpakaian preman juga terlihat.
Ruang lobi hingga tempat pembezuk bertemu narapidana dan tahanan pun terlihat ramai. Tak hanya dari keluarga 21 tahanan korupsi APBD Inhu, pembezuk lainnya juga masih ramai.
‘’Mulai petang semalam (Rabu (27/4)) hingga Kamis (28/4) siang ini, Rutan banyak dikunjungi pembezuk. Ini dipengaruhi penahanan 21 tersangka yang dititipkan untuk 30 hari ke depan,’’ ujar Kepala Rutan Rengat, Sulistiono BcIp melalui Kasubsi Pelayanan Tahanan, DJ Manalu, Kamis (28/4).
Dikatakannya, 21 tersangka ditempatkan di sejumlah blok. Sebab tak ada ruangan khusus dan penjara juga sudah melebihi kapasitas. Hingga kini, tahanan dan narapidana di Rutan Rengat sudah mencapai 313.
Sedang daya tampung hanya 175. ‘’Mau tak mau, tersangka kita selipkan sesuai ketersediaan blok tahanan yang ada,’’ tambahnya. Kondisi kesehatan 21 tahanan korupsi APBD Inhu hingga Kamis (28/4), belum ada kendala. Sebab belum ada yang mengeluh dan melapor ke petugas Rutan.

Jumat, 29 April 2011

Simalungun: Jalan Tiga Dolok Pondok Buluh Longsor

tapsel-3.jpg
TIGA DOLOK- (Kraton TV)
Sedikitnya tiga beram Jalan Tiga Dolok-Pondok Buluh Kecamatan Tiga Dolok Simalungun longsor. Penyebabnya karena musim hujan yang melanda Kabupaten Simalungun selama beberapa bulan belakangan ini. Namun situasi ini belum mengganggu arus lalu lintas.
Camat Tiga Dolok, Arifin Nainggolan  menyebutkan beram atau pinggir jalan yang longsor antara Tiga Dolok-Pondok Buluh sudah terjadi sejak Januari 2011.  Dan di saat musim hujan sekarang ini, longsor itu sedikit demi sedikit semakin bertambah.  “Sedikitnya ada tiga titik yang mengalami longsor dan itu sudah kelihatan bagi setiap pengendara yang lewat,” katanya.(ral/smg)

Akibat cemburu Petinggi Pemko Medan Aniaya PNS Pemprov Dan Sekarang Kritis

Kantor Walokata Medan
  Kraton TV (,Medan)
Akibat cemburu seorang Petinggi di Pemko Medan aniaya orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprovsu yang diunit ibu-ibu PKK  sebagai sopirt kritis dan harus menjalani pemeriksaan medis intensif di Rumah Sakit (RS) Columbia Asia di Jalan Listrik Medan. OknumPNS berinisial MF (45) tersebut mengalami luka kulit wajah melepuh hampir 100 persen karena disiram soda api.dianiaya  oleh dua pria yang diduga suruhan seorang pejabat teras di Pemko Medan, Rabu (27/4) lalu. Ditengarai, pejabat tersebut berang mengetahui perselingkuhan MF dengan istrinya YSR.

Informasi yang diperoleh kian berkembang. Korban MF disebut-sebut dirawat di ruang ICU lantai III. Menurut keterangan dari orang dalam di rumah sakit itu, saat ini kondisi MF masih kritis dan dalam penanganan intensif tim medis. “MF mengalami luka melepuh di wajah hampir seratus persen. Hanya mata kirinya yang bisa melihat. Keluarganya di ruangan Mas. Tidak boleh masuk, dijaga aparat,” katanya.
Petugas itu bilang, ada belasan aparat yang menjaga ruang perawatan MF, sebagian besar berpakaian preman.
Wartawan koran ini sempat mengaku sebagai keluarga korban yang tinggal di kampung, berniat menjenguk MF. Upaya itu belum berhasil, petugas rumah sakit tetap menolak kunjungan tersebut. “Tak ada nama MF yang dirawat di sini,” kata petugas itu.
Kapolresta Medan
Kombes Tagam Sinaga

Menurut kabarnya, pejabat di Pemko Medan marah besar melihat kemesraan YSR istrinya dengan MF, yang hanya seorang sopir di Pemprov. Pejabat tersebut kemudian memerintahkan personel Satpol PP menjemput MF dari rumahnya dan dibawa ke sebuah rumah di Jalan Sudirman.
MF pun kemudian diserahkan kepada pejabat tersebut dan jadi bulan-bulanan hingga babak belur. Setelah itu MF disuruh pergi. Keesokan harinya, Rabu siang (27/4), saat melintas di Jalan Adam Malik, dua pria yang diduga suruhan RH menyiramkan soda api kepada MF hingga kritis. “Yang bawa MF ke rumah sakit, ibu (YSR) juga. Setelah itu pihak keluarga membuat pengaduan ke Polresta,” ujar seorang PNS di Pemko Medan.
Sangat deiharapkan pihak kepolisian terutama Polresta Medan jangan tertutup pada masyarakat jangan jadikan wartawan menjadi intel.Karena Poldasu dalam saat acara Silaturrahmi dengan Pers Wilayah Sumut,di Hotel Emeral Garden Rabu (27/04)
Poldasu mita juga kepada insan pers di Sumatera Utara baik media cetak dan elektronik agar wartawan tidak mengambil tugas polisi.seperti melakukan tugas lidik dan penyelidikan.Sangat diharapkan agar kita mengetahui tugas kita masing masing (on)

Kamis, 28 April 2011

Nias :Pemerisaan Istri Bupati Nias Leny Binahati Baeha

 
Nias (Krataon TV)
Pemeriksaan terhadap istri Bupati Nias, Lenny Binahati Baeha. Lenny dimintai keterangan terkait penyidikan kasus korupsi dana bantuan penanggulangan bencana tsunami yang menjerat suaminya, Bupati Nias Binahati B Baeha.
Juru Bicara KPK Johan Budi menyatakan bahwa Lenny diperiksa sebagai saksi. Istri Binahati itu diperiksa dengan kapasitas sebagai Ketua Penggerak PKK di Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
“Lenny Binahati, Ketua Penggerak PKK diperiksa sebagai saksi,” kata Johan saat dihubungi, Kamis (24/2).
Binahati yang berstatus tersangka dalam kasus penyelewengan dana bantuan senilai Rp 9,8 miliar ini juga ikut diperiksa oleh penyidik. Ia menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai tersangka. “Binahati diperiksa sebagai tersangka,” ujar Johan.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/3/39/Logo_kabupaten_nias.png

Kota Gunung Sitoli: Belum punya Puskesmas

 

 Gunung Sitoli-(Kraton TV)
Desa Hiligara-Ombölata Simanari, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kota Gunungsitoli, akan segera memiliki gedung pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah kota. Tanah berukuran 8,5 meter x 6,5 meter di dekat bekas lapangan bola—sekitar 1,5 kilometer dari Gedung Gereja BNKP Ombölata Simanari—telah dihibahkan oleh salah seorang warga bernama Sarosökhi Lase (Ama Ari).
Menurut informasi yang diterima dari Kepala Desa Hiligara Bezisökhi Lase, pembangunan puskesmas ini sudah dimulai hari Senin (18/4/2011) berupa penentuan tapak. Kepala Desa Hiligara mengatakan, pembangunanannya segera akan dimulai paling lambat awal Mei ini.
Sebelumnya, pernah ada puskesmas yang dibangun dengan swadaya masyarakat yang berada di Dusun I Hilimböwö Badalu, tetapi tidak bertahan lama karena ketiadaan pegawai kesehatan yang mengurus. Dan, akhirnya puskesmas itu pun terbengkalai hingga bangunannya rubuh.
Salah satu yang diharapkan dengan adanya puskesmas ini, masyarakat di desa itu nantinya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama untuk perempuan hamil dan pengawasan gizi anak balita. Selama ini, karena jauh, warga sering terlambat dalam mendapatkan pertolongan medis dan akhirnya banyak yang tidak bisa tertolong.
“Beberapa waktu lalu ketika terjadi wabah cikungunya, satu desa ini kena dan sama sekali tidak mendapatkan pertolongan medis. Warga selama hampir sebulan mengalami kelumpuhan. Begitu juga di Dusun I, ada seorang warga yang akhirnya meninggal, beberapa tahun lalu, karena menderita sakit usus buntu akut. Yang bersangkutan, karena ketidaktahuan serta tidak ada akses pemeriksaan kesehatan, rasa sakit di bagian kanan perutnya dianggap biasa saja,” ujar Maryunus Lase, tokoh masyarakat Dusun I Desa Hiligara.

Polresta Medan Grebek Panti Pijat Cahaya

Unit Judisila Polresta Medan kembali menggrebek, satu usaha panti pijat yang berada di jalan Brigjen Katamso, Rabu (27/4).

Dari penggrebekan tersebut, Polresta menahan sedikitnya tiga wanita pekerja seks komersil, satu pria hidung belang dan belasan alat kontrasepsi atau kondom. Informasi yang dihimpun Jurnal Medan di Mapolresta Medan menyebutkan tiga wanita ini bernama Warni (22) warga Jalan Brigjen Katamso, Inah (31) warga Jalan Darat dan Rehulina Sembiring (32) warga Jalan Gajah Mada. Mereka digrebek petugas saat sedang melakukan aktivitas pijat memijat. Bahkan salah satu dari mereka digrebek saat sedang melakukan hubu-ngan seks.

Penggrebekan dipimpin langsung oleh Panit I Judisila Polresta Medan berdasarkan informasi dari warga sekitar, yang menyebutkan di lokasi panti pijat yang bernama Ca­haya, sering ada aktivitas-aktivitas menyimpang. Akhirnya pada Rabu sore, enam orang personil dari Judisila Polresta Medan langsung menggrebek tempat usaha panti pijat tersebut.

Salah seorang pekerja seks komersial Warni mengaku dirinya terpaksa menggeluti pekerjaan tersebut. Dan ia juga menambahkan untuk sekali pijat dan sekali plus-plus hanya mematok harga 100 ribu rupiah saja. “Iya bang, aku terpaksa. Cemanalah, karena aku tidak ada kerjaan lain. Dan biasanya untuk sekali kerja, aku hanya minta 100 ribu aja,” ucapnya.

Kepala Unit Judisila Polresta Medan, AKP Hartono membenarkan adanya penggrebekan tempat panti pijat tersebut. Namun dirinya menyayangkan pada saat terjadi penggrebekan hanya ada tiga pekerja seks komersial.

Kajatisu: Kasus Disdik Ngendap di Kejari Medan

AK Basuni Masyarif
Medan (Kraton TV)
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, AK Basuni Masyarif  yang baru beberapa minggu menjabat, terkejut melihat penanganan kasus korupsi yang dilakukan Kejari Medan.
Pasalnya, kasus dugaan korupsi Disdik Medan yang sudah hampir dua tahun ditangani, tak kunjung jelas statusnya.
Terkejutnya AK Basuni ini terlihat saat ditanyai wartawan soal seputar pemotongan dana BOS dan dugaan korupsi lainnya di Dinas Pendidikan Medan yang tidak kunjung selesai ditangani Kejari Medan.
“Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diberikan pimpinan, untuk menyelesaikan perkara korupsi itu dalam tempo 30 hari dan ini tidak ditawar-tawar. Nah, saya heran mengapa penanganan dugaan korupsi di Disdik Kota Medan yang ditangani Kejari Medan bisa memakan hampir dua tahun,” tegas Basuni pada Sumut Pos di Kantor Kejatisu Jalan AH Nasution Medan, Rabu (27/4).

Rabu, 27 April 2011

Pelabuhan Teluk Ilalang Pembangunannya Ditunda

MADINA (KrataonTV) 
Kabupaten Mandailing Natal (Madina) untuk membangun pelabuhan bertaraf internasional di Teluk Ilalang, Kecamatan Batahan akhirnya kandas. Kegagalan itu karena kalah bersaing dengan pelabuhan Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatra Barat. Demikian disampaikan Kepala Bapeda Madina Imran Nasution kepada Berita di ruang kerjanya.
Pada Tahun Anggaran 2007 lalu Pemkab Madina sudah membuat plat projek rencana pembangunan pelabuhan tersebut dengan menghabiskan biaya Rp 517.500.000. “Pada waktu itu kita terlambat dalam menyusul anggaran pembangunannya ke pusat, lebih dulu mendapat realisasi pelabuhan Air Bangis, sehingga karena jaraknya terlalu dekat, akhirnya usulan kita tidak terealisasi pusat menilai tidak layak lagi,” ujarnya.
Imran mengatakan, sejauh ini masih ada niat investor swasta untuk melanjutkan membangun pelabuhan tersebut, namun entah apa kendalanya hingga saat ini investor tidak menindak lanjutinya.”Kita tidak tahu persis apa alasan kenapa tidak ada tindak lanjutnya”.

Senin, 25 April 2011

Salbin Damanik Pimpin DPD PAN Simalungun



Simalungun-(Kraton TV)
Melalui Musda IV Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN), Salbin Damanik SH akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD PAN Simalungun periode 2010-2015  yang digelar di Hotel Patra Jasa Parapat, Minggu (24/4).


Musda IV DPD PAN Simalu­ngun dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua DPW PAN Sumut, Irwansyah Damanik SE dan di­tandai dengan pemukulan gong oleh Bendahara Umum DPW PAN Sumut Usman Hasibuan SAg. Ha­dir juga dalam kegiatan itu, Ke­tua Balitbang DPW PAN Sumut Hendra Cipta, unsur DPP


PAN Gus­rizal, Edwin Sugesti, Ketua DPW PAN Pematangsiantar Zainal Purba, Ketua DPD PAN Simalu­ngun (demisioner) Burhanuddin Sinaga, anggota DPRD Sima­lungun dari fraksi Amanat Habo­na­ron, Evra Sassky Damanik dan Ju­liati Sinaga, para peserta mus­da unsur DPC PAN se-Kabu­paten Simalungun serta para kader dan simpatisan partai berlam­bang matahari terbit tersebut.