Jumat, 29 April 2011

Akibat cemburu Petinggi Pemko Medan Aniaya PNS Pemprov Dan Sekarang Kritis

Kantor Walokata Medan
  Kraton TV (,Medan)
Akibat cemburu seorang Petinggi di Pemko Medan aniaya orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprovsu yang diunit ibu-ibu PKK  sebagai sopirt kritis dan harus menjalani pemeriksaan medis intensif di Rumah Sakit (RS) Columbia Asia di Jalan Listrik Medan. OknumPNS berinisial MF (45) tersebut mengalami luka kulit wajah melepuh hampir 100 persen karena disiram soda api.dianiaya  oleh dua pria yang diduga suruhan seorang pejabat teras di Pemko Medan, Rabu (27/4) lalu. Ditengarai, pejabat tersebut berang mengetahui perselingkuhan MF dengan istrinya YSR.

Informasi yang diperoleh kian berkembang. Korban MF disebut-sebut dirawat di ruang ICU lantai III. Menurut keterangan dari orang dalam di rumah sakit itu, saat ini kondisi MF masih kritis dan dalam penanganan intensif tim medis. “MF mengalami luka melepuh di wajah hampir seratus persen. Hanya mata kirinya yang bisa melihat. Keluarganya di ruangan Mas. Tidak boleh masuk, dijaga aparat,” katanya.
Petugas itu bilang, ada belasan aparat yang menjaga ruang perawatan MF, sebagian besar berpakaian preman.
Wartawan koran ini sempat mengaku sebagai keluarga korban yang tinggal di kampung, berniat menjenguk MF. Upaya itu belum berhasil, petugas rumah sakit tetap menolak kunjungan tersebut. “Tak ada nama MF yang dirawat di sini,” kata petugas itu.
Kapolresta Medan
Kombes Tagam Sinaga

Menurut kabarnya, pejabat di Pemko Medan marah besar melihat kemesraan YSR istrinya dengan MF, yang hanya seorang sopir di Pemprov. Pejabat tersebut kemudian memerintahkan personel Satpol PP menjemput MF dari rumahnya dan dibawa ke sebuah rumah di Jalan Sudirman.
MF pun kemudian diserahkan kepada pejabat tersebut dan jadi bulan-bulanan hingga babak belur. Setelah itu MF disuruh pergi. Keesokan harinya, Rabu siang (27/4), saat melintas di Jalan Adam Malik, dua pria yang diduga suruhan RH menyiramkan soda api kepada MF hingga kritis. “Yang bawa MF ke rumah sakit, ibu (YSR) juga. Setelah itu pihak keluarga membuat pengaduan ke Polresta,” ujar seorang PNS di Pemko Medan.
Sangat deiharapkan pihak kepolisian terutama Polresta Medan jangan tertutup pada masyarakat jangan jadikan wartawan menjadi intel.Karena Poldasu dalam saat acara Silaturrahmi dengan Pers Wilayah Sumut,di Hotel Emeral Garden Rabu (27/04)
Poldasu mita juga kepada insan pers di Sumatera Utara baik media cetak dan elektronik agar wartawan tidak mengambil tugas polisi.seperti melakukan tugas lidik dan penyelidikan.Sangat diharapkan agar kita mengetahui tugas kita masing masing (on)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar