Sabtu, 30 April 2011
Indra Giri Hulu :21 Terdakwa Kasus Korupsi di Rutan Rengat
Inhu-(Kraton TV)
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Rengat biasanya mulai sepi dari pembezuk. Namun sejak Rabu (27/4) petang tidak lagi. Rutan dipenuhi pengunjung, yang tak lain akibat ditahannya 21 mantan pejabat Inhu.
Ketika RPG, Kamis (28/4) siang bertandang ke Rutan Rengat, di areal parkir terlihat puluhan mobil. Mulai dari mobil pribadi mewah hingga mobil dinas di lingkungan Pemkab Inhu. Begitu juga di areal parkir sepeda motor.
Belum sampai di dalam Rutan, di sekitar pintu masuk terlihat beberapa pembezuk masih duduk dan berdiri di teras. Beberapa sipir berseragam dan berpakaian preman juga terlihat.
Ruang lobi hingga tempat pembezuk bertemu narapidana dan tahanan pun terlihat ramai. Tak hanya dari keluarga 21 tahanan korupsi APBD Inhu, pembezuk lainnya juga masih ramai.
‘’Mulai petang semalam (Rabu (27/4)) hingga Kamis (28/4) siang ini, Rutan banyak dikunjungi pembezuk. Ini dipengaruhi penahanan 21 tersangka yang dititipkan untuk 30 hari ke depan,’’ ujar Kepala Rutan Rengat, Sulistiono BcIp melalui Kasubsi Pelayanan Tahanan, DJ Manalu, Kamis (28/4).
Dikatakannya, 21 tersangka ditempatkan di sejumlah blok. Sebab tak ada ruangan khusus dan penjara juga sudah melebihi kapasitas. Hingga kini, tahanan dan narapidana di Rutan Rengat sudah mencapai 313.
Sedang daya tampung hanya 175. ‘’Mau tak mau, tersangka kita selipkan sesuai ketersediaan blok tahanan yang ada,’’ tambahnya. Kondisi kesehatan 21 tahanan korupsi APBD Inhu hingga Kamis (28/4), belum ada kendala. Sebab belum ada yang mengeluh dan melapor ke petugas Rutan.
Jumat, 29 April 2011
Simalungun: Jalan Tiga Dolok Pondok Buluh Longsor
TIGA DOLOK- (Kraton TV)
Sedikitnya tiga beram Jalan Tiga Dolok-Pondok Buluh Kecamatan Tiga Dolok Simalungun longsor. Penyebabnya karena musim hujan yang melanda Kabupaten Simalungun selama beberapa bulan belakangan ini. Namun situasi ini belum mengganggu arus lalu lintas.
Camat Tiga Dolok, Arifin Nainggolan menyebutkan beram atau pinggir jalan yang longsor antara Tiga Dolok-Pondok Buluh sudah terjadi sejak Januari 2011. Dan di saat musim hujan sekarang ini, longsor itu sedikit demi sedikit semakin bertambah. “Sedikitnya ada tiga titik yang mengalami longsor dan itu sudah kelihatan bagi setiap pengendara yang lewat,” katanya.(ral/smg)
Akibat cemburu Petinggi Pemko Medan Aniaya PNS Pemprov Dan Sekarang Kritis
Kantor Walokata Medan
Kraton TV (,Medan)
Akibat cemburu seorang Petinggi di Pemko Medan aniaya orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprovsu yang diunit ibu-ibu PKK sebagai sopirt kritis dan harus menjalani pemeriksaan medis intensif di Rumah Sakit (RS) Columbia Asia di Jalan Listrik Medan. OknumPNS berinisial MF (45) tersebut mengalami luka kulit wajah melepuh hampir 100 persen karena disiram soda api.dianiaya oleh dua pria yang diduga suruhan seorang pejabat teras di Pemko Medan, Rabu (27/4) lalu. Ditengarai, pejabat tersebut berang mengetahui perselingkuhan MF dengan istrinya YSR.
Informasi yang diperoleh kian berkembang. Korban MF disebut-sebut dirawat di ruang ICU lantai III. Menurut keterangan dari orang dalam di rumah sakit itu, saat ini kondisi MF masih kritis dan dalam penanganan intensif tim medis. “MF mengalami luka melepuh di wajah hampir seratus persen. Hanya mata kirinya yang bisa melihat. Keluarganya di ruangan Mas. Tidak boleh masuk, dijaga aparat,” katanya.
Petugas itu bilang, ada belasan aparat yang menjaga ruang perawatan MF, sebagian besar berpakaian preman.
Wartawan koran ini sempat mengaku sebagai keluarga korban yang tinggal di kampung, berniat menjenguk MF. Upaya itu belum berhasil, petugas rumah sakit tetap menolak kunjungan tersebut. “Tak ada nama MF yang dirawat di sini,” kata petugas itu.
Kapolresta Medan
Kombes Tagam Sinaga
Menurut kabarnya, pejabat di Pemko Medan marah besar melihat kemesraan YSR istrinya dengan MF, yang hanya seorang sopir di Pemprov. Pejabat tersebut kemudian memerintahkan personel Satpol PP menjemput MF dari rumahnya dan dibawa ke sebuah rumah di Jalan Sudirman.
MF pun kemudian diserahkan kepada pejabat tersebut dan jadi bulan-bulanan hingga babak belur. Setelah itu MF disuruh pergi. Keesokan harinya, Rabu siang (27/4), saat melintas di Jalan Adam Malik, dua pria yang diduga suruhan RH menyiramkan soda api kepada MF hingga kritis. “Yang bawa MF ke rumah sakit, ibu (YSR) juga. Setelah itu pihak keluarga membuat pengaduan ke Polresta,” ujar seorang PNS di Pemko Medan.
Sangat deiharapkan pihak kepolisian terutama Polresta Medan jangan tertutup pada masyarakat jangan jadikan wartawan menjadi intel.Karena Poldasu dalam saat acara Silaturrahmi dengan Pers Wilayah Sumut,di Hotel Emeral Garden Rabu (27/04)
Poldasu mita juga kepada insan pers di Sumatera Utara baik media cetak dan elektronik agar wartawan tidak mengambil tugas polisi.seperti melakukan tugas lidik dan penyelidikan.Sangat diharapkan agar kita mengetahui tugas kita masing masing (on)
Kraton TV (,Medan)
Akibat cemburu seorang Petinggi di Pemko Medan aniaya orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprovsu yang diunit ibu-ibu PKK sebagai sopirt kritis dan harus menjalani pemeriksaan medis intensif di Rumah Sakit (RS) Columbia Asia di Jalan Listrik Medan. OknumPNS berinisial MF (45) tersebut mengalami luka kulit wajah melepuh hampir 100 persen karena disiram soda api.dianiaya oleh dua pria yang diduga suruhan seorang pejabat teras di Pemko Medan, Rabu (27/4) lalu. Ditengarai, pejabat tersebut berang mengetahui perselingkuhan MF dengan istrinya YSR.
Informasi yang diperoleh kian berkembang. Korban MF disebut-sebut dirawat di ruang ICU lantai III. Menurut keterangan dari orang dalam di rumah sakit itu, saat ini kondisi MF masih kritis dan dalam penanganan intensif tim medis. “MF mengalami luka melepuh di wajah hampir seratus persen. Hanya mata kirinya yang bisa melihat. Keluarganya di ruangan Mas. Tidak boleh masuk, dijaga aparat,” katanya.
Petugas itu bilang, ada belasan aparat yang menjaga ruang perawatan MF, sebagian besar berpakaian preman.
Wartawan koran ini sempat mengaku sebagai keluarga korban yang tinggal di kampung, berniat menjenguk MF. Upaya itu belum berhasil, petugas rumah sakit tetap menolak kunjungan tersebut. “Tak ada nama MF yang dirawat di sini,” kata petugas itu.
Kapolresta Medan
Kombes Tagam Sinaga
Menurut kabarnya, pejabat di Pemko Medan marah besar melihat kemesraan YSR istrinya dengan MF, yang hanya seorang sopir di Pemprov. Pejabat tersebut kemudian memerintahkan personel Satpol PP menjemput MF dari rumahnya dan dibawa ke sebuah rumah di Jalan Sudirman.
MF pun kemudian diserahkan kepada pejabat tersebut dan jadi bulan-bulanan hingga babak belur. Setelah itu MF disuruh pergi. Keesokan harinya, Rabu siang (27/4), saat melintas di Jalan Adam Malik, dua pria yang diduga suruhan RH menyiramkan soda api kepada MF hingga kritis. “Yang bawa MF ke rumah sakit, ibu (YSR) juga. Setelah itu pihak keluarga membuat pengaduan ke Polresta,” ujar seorang PNS di Pemko Medan.
Sangat deiharapkan pihak kepolisian terutama Polresta Medan jangan tertutup pada masyarakat jangan jadikan wartawan menjadi intel.Karena Poldasu dalam saat acara Silaturrahmi dengan Pers Wilayah Sumut,di Hotel Emeral Garden Rabu (27/04)
Poldasu mita juga kepada insan pers di Sumatera Utara baik media cetak dan elektronik agar wartawan tidak mengambil tugas polisi.seperti melakukan tugas lidik dan penyelidikan.Sangat diharapkan agar kita mengetahui tugas kita masing masing (on)
Kamis, 28 April 2011
Nias :Pemerisaan Istri Bupati Nias Leny Binahati Baeha
Nias (Krataon TV)
Pemeriksaan terhadap istri Bupati Nias, Lenny Binahati Baeha. Lenny dimintai keterangan terkait penyidikan kasus korupsi dana bantuan penanggulangan bencana tsunami yang menjerat suaminya, Bupati Nias Binahati B Baeha.
Juru Bicara KPK Johan Budi menyatakan bahwa Lenny diperiksa sebagai saksi. Istri Binahati itu diperiksa dengan kapasitas sebagai Ketua Penggerak PKK di Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
“Lenny Binahati, Ketua Penggerak PKK diperiksa sebagai saksi,” kata Johan saat dihubungi, Kamis (24/2).
Binahati yang berstatus tersangka dalam kasus penyelewengan dana bantuan senilai Rp 9,8 miliar ini juga ikut diperiksa oleh penyidik. Ia menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai tersangka. “Binahati diperiksa sebagai tersangka,” ujar Johan.
Kota Gunung Sitoli: Belum punya Puskesmas
Gunung Sitoli-(Kraton TV)
Desa Hiligara-Ombölata Simanari, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kota Gunungsitoli, akan segera memiliki gedung pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah kota. Tanah berukuran 8,5 meter x 6,5 meter di dekat bekas lapangan bola—sekitar 1,5 kilometer dari Gedung Gereja BNKP Ombölata Simanari—telah dihibahkan oleh salah seorang warga bernama Sarosökhi Lase (Ama Ari).
Menurut informasi yang diterima dari Kepala Desa Hiligara Bezisökhi Lase, pembangunan puskesmas ini sudah dimulai hari Senin (18/4/2011) berupa penentuan tapak. Kepala Desa Hiligara mengatakan, pembangunanannya segera akan dimulai paling lambat awal Mei ini.
Sebelumnya, pernah ada puskesmas yang dibangun dengan swadaya masyarakat yang berada di Dusun I Hilimböwö Badalu, tetapi tidak bertahan lama karena ketiadaan pegawai kesehatan yang mengurus. Dan, akhirnya puskesmas itu pun terbengkalai hingga bangunannya rubuh.
Salah satu yang diharapkan dengan adanya puskesmas ini, masyarakat di desa itu nantinya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama untuk perempuan hamil dan pengawasan gizi anak balita. Selama ini, karena jauh, warga sering terlambat dalam mendapatkan pertolongan medis dan akhirnya banyak yang tidak bisa tertolong.
“Beberapa waktu lalu ketika terjadi wabah cikungunya, satu desa ini kena dan sama sekali tidak mendapatkan pertolongan medis. Warga selama hampir sebulan mengalami kelumpuhan. Begitu juga di Dusun I, ada seorang warga yang akhirnya meninggal, beberapa tahun lalu, karena menderita sakit usus buntu akut. Yang bersangkutan, karena ketidaktahuan serta tidak ada akses pemeriksaan kesehatan, rasa sakit di bagian kanan perutnya dianggap biasa saja,” ujar Maryunus Lase, tokoh masyarakat Dusun I Desa Hiligara.
Polresta Medan Grebek Panti Pijat Cahaya
Unit Judisila Polresta Medan kembali menggrebek, satu usaha panti pijat yang berada di jalan Brigjen Katamso, Rabu (27/4).
Dari penggrebekan tersebut, Polresta menahan sedikitnya tiga wanita pekerja seks komersil, satu pria hidung belang dan belasan alat kontrasepsi atau kondom. Informasi yang dihimpun Jurnal Medan di Mapolresta Medan menyebutkan tiga wanita ini bernama Warni (22) warga Jalan Brigjen Katamso, Inah (31) warga Jalan Darat dan Rehulina Sembiring (32) warga Jalan Gajah Mada. Mereka digrebek petugas saat sedang melakukan aktivitas pijat memijat. Bahkan salah satu dari mereka digrebek saat sedang melakukan hubu-ngan seks.
Penggrebekan dipimpin langsung oleh Panit I Judisila Polresta Medan berdasarkan informasi dari warga sekitar, yang menyebutkan di lokasi panti pijat yang bernama Cahaya, sering ada aktivitas-aktivitas menyimpang. Akhirnya pada Rabu sore, enam orang personil dari Judisila Polresta Medan langsung menggrebek tempat usaha panti pijat tersebut.
Salah seorang pekerja seks komersial Warni mengaku dirinya terpaksa menggeluti pekerjaan tersebut. Dan ia juga menambahkan untuk sekali pijat dan sekali plus-plus hanya mematok harga 100 ribu rupiah saja. “Iya bang, aku terpaksa. Cemanalah, karena aku tidak ada kerjaan lain. Dan biasanya untuk sekali kerja, aku hanya minta 100 ribu aja,” ucapnya.
Kepala Unit Judisila Polresta Medan, AKP Hartono membenarkan adanya penggrebekan tempat panti pijat tersebut. Namun dirinya menyayangkan pada saat terjadi penggrebekan hanya ada tiga pekerja seks komersial.
Dari penggrebekan tersebut, Polresta menahan sedikitnya tiga wanita pekerja seks komersil, satu pria hidung belang dan belasan alat kontrasepsi atau kondom. Informasi yang dihimpun Jurnal Medan di Mapolresta Medan menyebutkan tiga wanita ini bernama Warni (22) warga Jalan Brigjen Katamso, Inah (31) warga Jalan Darat dan Rehulina Sembiring (32) warga Jalan Gajah Mada. Mereka digrebek petugas saat sedang melakukan aktivitas pijat memijat. Bahkan salah satu dari mereka digrebek saat sedang melakukan hubu-ngan seks.
Penggrebekan dipimpin langsung oleh Panit I Judisila Polresta Medan berdasarkan informasi dari warga sekitar, yang menyebutkan di lokasi panti pijat yang bernama Cahaya, sering ada aktivitas-aktivitas menyimpang. Akhirnya pada Rabu sore, enam orang personil dari Judisila Polresta Medan langsung menggrebek tempat usaha panti pijat tersebut.
Salah seorang pekerja seks komersial Warni mengaku dirinya terpaksa menggeluti pekerjaan tersebut. Dan ia juga menambahkan untuk sekali pijat dan sekali plus-plus hanya mematok harga 100 ribu rupiah saja. “Iya bang, aku terpaksa. Cemanalah, karena aku tidak ada kerjaan lain. Dan biasanya untuk sekali kerja, aku hanya minta 100 ribu aja,” ucapnya.
Kepala Unit Judisila Polresta Medan, AKP Hartono membenarkan adanya penggrebekan tempat panti pijat tersebut. Namun dirinya menyayangkan pada saat terjadi penggrebekan hanya ada tiga pekerja seks komersial.
Kajatisu: Kasus Disdik Ngendap di Kejari Medan
AK Basuni Masyarif
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, AK Basuni Masyarif yang baru beberapa minggu menjabat, terkejut melihat penanganan kasus korupsi yang dilakukan Kejari Medan.
Pasalnya, kasus dugaan korupsi Disdik Medan yang sudah hampir dua tahun ditangani, tak kunjung jelas statusnya.
Terkejutnya AK Basuni ini terlihat saat ditanyai wartawan soal seputar pemotongan dana BOS dan dugaan korupsi lainnya di Dinas Pendidikan Medan yang tidak kunjung selesai ditangani Kejari Medan.
“Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diberikan pimpinan, untuk menyelesaikan perkara korupsi itu dalam tempo 30 hari dan ini tidak ditawar-tawar. Nah, saya heran mengapa penanganan dugaan korupsi di Disdik Kota Medan yang ditangani Kejari Medan bisa memakan hampir dua tahun,” tegas Basuni pada Sumut Pos di Kantor Kejatisu Jalan AH Nasution Medan, Rabu (27/4).
Rabu, 27 April 2011
Pelabuhan Teluk Ilalang Pembangunannya Ditunda
MADINA (KrataonTV)
Kabupaten Mandailing Natal (Madina) untuk membangun pelabuhan bertaraf internasional di Teluk Ilalang, Kecamatan Batahan akhirnya kandas. Kegagalan itu karena kalah bersaing dengan pelabuhan Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatra Barat. Demikian disampaikan Kepala Bapeda Madina Imran Nasution kepada Berita di ruang kerjanya.
Pada Tahun Anggaran 2007 lalu Pemkab Madina sudah membuat plat projek rencana pembangunan pelabuhan tersebut dengan menghabiskan biaya Rp 517.500.000. “Pada waktu itu kita terlambat dalam menyusul anggaran pembangunannya ke pusat, lebih dulu mendapat realisasi pelabuhan Air Bangis, sehingga karena jaraknya terlalu dekat, akhirnya usulan kita tidak terealisasi pusat menilai tidak layak lagi,” ujarnya.
Imran mengatakan, sejauh ini masih ada niat investor swasta untuk melanjutkan membangun pelabuhan tersebut, namun entah apa kendalanya hingga saat ini investor tidak menindak lanjutinya.”Kita tidak tahu persis apa alasan kenapa tidak ada tindak lanjutnya”.
Senin, 25 April 2011
Salbin Damanik Pimpin DPD PAN Simalungun
BPN: Akan Ukur Ulang PT Serdang Hulu
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Deli Serdang siap mendampingi kanwil BPN Sumut untuk melakukan pengukuran ulang lahan pekebunan Kelapa sawit milik PT Serdang Hulu yang berlokasi di Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru Deli Serdang.
Pengukuran ulang lahan yang tidak memiliki HGU yang hingga kini masih silang sengketa dengan masyarakat , guna memastikan tuduhan masyarakat setempat yang mengklaim selaku pewaris tanah adat bahwa sebahagian
besar lahan PT Serdang Hulu merupakan tanah adat masyarakat dan harus dikembalikan kepada pemiliknya.
“Jika kanwil BPN Sumut mengundang BPN Deli Serdang untuk melakukan pengukuran lahan tersebut,tentu kita siap.”ujar Subag Sengketa lahan Ridwan,SH ketika dikemui andalas di ruang kerjanya, Kamis (27/1).
Disebutkan,yang berkopeten mengukur lahan PT Serdang Hulu tersebut adalah kanwil BPN Sumut,karena luasnya sudah diatas 10 Hektar. Jadi dalam kasusu ini BPN Deli Serdang hanya mendampingi saja. Untuk
itu,masyarakat dianjurkan agar mengajukan permohonan pengukuran ke kanwil BPN Sumut.
Beberapa waktu lalu dalam rapat dengar pendapat (RDP) komisi A DPRD Deli Serdang dengan pihak PT Serdang Hulu dan Masyarakat setempat selaku pewaris tanah adat dan dihadiri pihak Polresta Medan,unsur BPN Deli Serdang,Dinas Pertanian ,Camat Kecamatan Kutalimbaru dan Desa Suka Makmur telah disepakati akan melakukan pengukuran ulang luas lahan yang dimiliki PT SH.
Sabtu, 23 April 2011
Walikota Medan Akan Gusur Bangunan Jalan Gagak Hita
Medan Sebaiknya Walikota Medan memberi ganti rugi pada masyarakat ,jika ingin mengusur bangunan jalan Gagak Hitam.Hasil pantauan reporter Onya tv salah satu media Online di Medan.Adanya surat dari camat sunggal
Camat medan sunggal Pahri ( Keempat Kiri)
Pahri yang akan mengusur bangunan jalan yang ada di Raolen jalan
Surut Camat ditujukan pada warga Swandik 59 tahun yang mendiami tanah setapak dengan bangunan seadanya beserta istri dua anak yang sudah berumah tangga dan cucu.
Hasil perjumpaan dengan pak camat masyarakat tak dapat ganti rugi kata pak camat" kalian sudah lama tinggal ditanah tersebut.Apalagi masak minta ganti rugi.Sudah lama ditempat tersebut tidak dipungut sewa menyewa" ujar camat pada warga.
Kantor Walikota Medan
Padahal bangunan yang diroilen jalan di gagak hitam bukan hanya bangunan pak Wandik doang.Banyak bangunan yang memakai roilen jalan di jalan Gagak Hitam kenapa hanya bangunan pak Wandik ya yang kena gusur?
Sebaiknya ada persamaan hukum pada masyarakat di kota Medan terutama yang ada di jalan Gagak Hitam . Dan lebih baik lagi kalau Pemko Medan ingin memperindah jalan gagak hitam berlaku pada semua bangunan yang memakai Roilen jalan ,dijalan Gagak Hitam.Agar masyarakat menyadari semua masyarakat sama haknya di Pemko Medan.(kal)
Medan (ONYA TV)
Sebaiknya Walikota Medan memberi ganti rugi pada masyarakat ,jika ingin mengusur bangunan jalan Gagak Hitam.Hasil pantauan reporter Onya tv salah satu media Online di Medan.Adanya surat dari camat sunggal
Camat medan sunggal Pahri ( Keempat Kiri)
Pahri yang akan mengusur bangunan jalan yang ada di Raolen jalan
Surut Camat ditujukan pada warga Swandik 59 tahun yang mendiami tanah setapak dengan bangunan seadanya beserta istri dua anak yang sudah berumah tangga dan cucu.
Hasil perjumpaan dengan pak camat masyarakat tak dapat ganti rugi kata pak camat" kalian sudah lama tinggal ditanah tersebut.Apalagi masak minta ganti rugi.Sudah lama ditempat tersebut tidak dipungut sewa menyewa" ujar camat pada warga.
Kantor Walikota Medan
Padahal bangunan yang diroilen jalan di gagak hitam bukan hanya bangunan pak Wandik doang.Banyak bangunan yang memakai roilen jalan di jalan Gagak Hitam kenapa hanya bangunan pak Wandik ya yang kena gusur?
Sebaiknya ada persamaan hukum pada masyarakat di kota Medan terutama yang ada di jalan Gagak Hitam . Dan lebih baik lagi kalau Pemko Medan ingin memperindah jalan gagak hitam berlaku pada semua bangunan yang memakai Roilen jalan ,dijalan Gagak Hitam.Agar masyarakat menyadari semua masyarakat sama haknya di Pemko Medan.
Langganan:
Postingan (Atom)